Siyasat Dakwah Rasulullah
Disebutkan dalam kitab Mafatih al-Ghaib karya Imam Fakhruddin al-Razi :
Ada salah seorang non muslim mendatangi Rasulullah SAW. Dia tertarik untuk masuk islam namun Ia masih belum bisa meninggalkan seluruh perbuatan buruknya. “ Ya Rasul. Sesungguhnya aku ini ingin sekali beriman kepadamu. Namun aku masih suka minum khamr, berzina, mencuri, dan berbohong. Aku dengar orang-orang mengharamkan segala perbuatan yang aku sebutkan ini. Aku tidak kuat meninggalkannya secara keseluruhan. Jika engkau mau menerimaku dengan meninggalkan salah satu dari beberapa perbuatan tadi, maka aku akan beriman kepadamu”, demikian orang tadi menyampaikan keluhannya kepada baginda Rasul.
Selanjutnya, Rasulullah hanya menyuruh laki-laki tadi untuk tidak berkata bohong. “ Tinggalkanlah perbuatan bohong!” demikian sabda beliau. Akhirnya laki-laki tersebut menerimanya dan bersedia masuk islam.
Setelah berpisah dari Rasulullah, laki-laki itu ditawari khamr oleh teman-temannya. Namun dalam hatinya Ia mengatakan : “ Jika aku meminumnya lalu aku ditanya oleh Rasulullah tentang khamr dan aku katakan kepada beliau bahwa aku tidak meminumnya, maka sungguh aku telah melanggar janji untuk tidak berbohong. Sementara jika aku berkata jujur, maka jelas aku akan terkena hukuman had. Aku sangat keberatan jika harus dihukum had”.
Demikian pula ketika Ia ditawari zina dan mencuri oleh rekan-rekannya, dalam hatinya selalu terbersit kata-kata di atas.
Lalu Ia kembali mendatangi Rasulullah. Ia menyampaikan kekagumannya kepada baginda Nabi atas siyasat dakwah beliau. Yang semula Ia hanya dilarang berkata bohong, namun seiring berjalannya waktu dengan sendirinya Ia dapat menghindari seluruh perbuatan ma’shiyat yang menjadi kesukaannya. Di hadapan Nabi Ia menyampaikan “ Sungguh luar biasa caramu mendakwahiku ya Rasul. Ketika Engkau hanya melarangku untuk berkata bohong maka seluruh pintu-pintu kema’shiyatan menjadi tertutup untuk ku.”.
Demikianklah siyasat dakwah Rasulullah. Beliau tidak kaku dan kolot. Tidak mudah berfatwa haram. Rasulullah menyampaikan kepada objek dakwahnya, hal-hal yang sekiranya mampu dijangkau dan dilakukan mereka.
Referensi :
مفاتيح الغيب - (ج 16 / ص 176)
روي أن واحداً جاء إلى النبي عليه السلام وقال إني رجل أريد أن أومن بك إلا أني أحب الخمر والزنا والسرقة والكذب والناس يقولون إنك تحرم هذه الأشياء ولا طاقة لي على تركها بأسرها فإن قنعت مني بترك واحد منها آمنت بك فقال عليه السلام ( اترك الكذب ) فقبل ذلك ثم أسلم فلما خرج من عند النبي عليه السلام عرضوا عليه الخمر فقال إن شربت وسألني الرسول عن شربها وكذبت فقد نقضت العهد وإن صدقت أقام الحد علي فتركها ثم عرضوا عليه الزنا فجاء ذلك الخاطر فتركه وكذا في السرقة فعاد إلى رسول الله ( صلى الله عليه وسلم ) وقال ما أحسن ما فعلت لما منعتني عن الكذب انسدت أبواب المعاصي علي وتاب عن الكل
0 Response to "Siyasat Dakwah Rasulullah"
Post a Comment