TIDAK SEPENUHNYA KESALAHAN ANAK

Seorang laki-laki datang menemui Khalifah Umar bin al-Khatab. Ia mengadu akan tindakan kurang ajar anaknya. Lantas Khalifah Umar memanggil sang anak yang durhaka kepada orang tuanya tersebut. Dasarnya sudah tidak terdidik dengan baik, si anak justru mencela orang tuanya karena telah menelantarkannya.

“Wahai Sang Pemimpin kaum beriman...Bukankah orang tua juga punya kewajiban kepada anaknya?”, tegas sang anak”.
“ Ya, benar”, ujar Sang Khalifah.
“ Lantas apa itu kewajiban oran
g tua kepada anaknya?”, si bocah tadi kembali bertanya kepada Khalifah Umar.
“ Memilihkan ibu yang baik untuknya, memberinya nama yang bagus dan mengajarkannya al-Qur’an”, tandas Khalifah Umar menjawab pertanyaan si bocah.
“ Wahai Amirul Mukminin. Sungguh Ayahku ini tidak melakukan tiga hal tersebut. Ibuku adalah seorang negro dari keturunan Majusi. Ayahku menamaiku dengan “Kumbang”. Dan tidak pernah Ia mengajariku satu hurufpun dari al-Qur’an”, ujar si bocah menceritakan kondisinya.
Kemudian Sahabat Umar memandang ke arah orang tua si bocah dan memberinya nasehat “ ENGKAU MENGADU KEPADAKU AKAN KENAKALAN ANAKMU. SEMENTARA ENGKAU SENDIRI TELAH DURHAKA KEPADANYA SEBELUM IA DURHAKA KEPADAMU. ENGKAU TELAH MEMPERLAKUKANNYA DENGAN BURUK SEBELUM IA BERBUAT BURUK KEPADAMU!”.

Referensi :
الفوائد المختارة صـــــ 83-84
جاء رجل الى عمر بن الخطاب رضي الله عنه يشكو إليه عقوق ابنه فأحضر عمر الولد وعاتبه على عقوق أبيه فقال الولد يا أمير المؤمنين أليس للولد حقوق على أبيه ؟ قال بلى قال فما هي يا أمير المؤمنين ؟ قال عمر أن ينتقي أمه ويحسن اسمه ويعلمه الكتاب اي القرآن قال الولد يا أمير المؤمنين إن أبي لم يفعل شيأ من ذلك أما أمي فإنها زنجية كانت لمجوسي وقد سماني جعلا اي خنفساء ولم يعلمني من الكتاب حرفا واحدا فالتفت عمر الى الرجل وقال له جئت تشكو عقوق ابنك وقد عققته قبل أن يعقك وأسأت إليه قبل أن يسئ إليك

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TIDAK SEPENUHNYA KESALAHAN ANAK"

Post a Comment